Rabu, 26 Oktober 2016

Kepompong : Jiplakan sinetron seri Indonesia Intan

Jika ada seorang donatur memberikan ginjalnya kepada orang lain, namun tak lama kemudian donatur tersebut juga mengalami gagal ginjal sehingga harus mencari ginjal baru untuknya; apa yang terbersit di pikiran Anda?

Pertanyaan ini saya ungkapkan kepada teman saya, dan komentarnya langsung, “Pemeriksaannya tidak benar.”

Tapi tidak usah khawatir, ini tidak terjadi di kehidupan nyata. Itu hanya sepenggal kisah dari Sinetron Kepompong yang tayang setiap Senin sd Jumat jam 22.00 – 23.00 WIB produksi Indika Entertainment yang ditayangkan di TPI.

Namun, tetap saja. Seharusnya cerita di televisi harus mengikuti akal sehat bukan? Bagaimana mungkin donatur (Kepompong) yang sudah melalui serangkaian medical check up, dapat memberikan ginjalnya kepada ibunya, sementara dia sendiri sudah berpotensi gagal ginjal. Dan jangan katakan kalau gagal ginjal itu penyakit keturunan. Karena di episode terdahulu dikatakan kalau gagal ginjal itu bukan penyakit turunan, dan manusia bisa hidup dengan satu ginjal saja. Apakah ini bukan malpraktek?

Jawabannya :
Kepompong adalah jiplakan dari sinetron seri Indonesia Intan, dan karena sekarang sudah sampai di akhir cerita –sementara rating Kepompong tinggi dan pemasang iklan masih mengantri- maka ceritapun harus diperpanjang. Namun sayangnya penulis skenario Kepompong (Nucke Rachma & Rick ST Mulyono) tidak mau bersusah payah untuk konsisten terhadap cerita terdahulu, sehingga banyak kejanggalan yang sangat menyesakkan, dan akhirnya chanel teve saya pun berpindah.

Kejanggalan ini bukan hanya saya yang merasakan –yang notabene sudah pernah menonton Kepompong tapi juga orang lain yang tidak pernah menonton Intan. Dua teman saya menelepon tak lama setelah cerita berubah. (Mereka sudah tahu kalo
Kepompong adalah jiplakan Intan). “Memang cerita aslinya seperti ini, ya?”

Walaupun pernah menonton Intan, saya menyempatkan diri menonton jiplakannya karena pemainnya cukup memberikan warna yang berbeda daripada yang aslinya. Ya, Meriam Bellina memang artis yang benar-benar aktris, bukan sekedar membawakan dialog saja. Di Wanita Indonesia (WI) yang mengupas Sinetron
Kepompong (cover Nabila Syakieb dan Indra L. Bruggman) dikatakan daya tarik Sinetron Kepompong adalah jalan cerita yang kuat. Namun WI tidak mengatakan kalau jalan cerita yang kuat itu didapat dari jiplakan sinerton Intan.

Kalau produser
Kepompong (Shankar RS) menghindar dan mengatakan Kepompong adaptasi dari Intan, please deh... Apakah mungkin Mawar yang anak baik-baik mau minum alkohol sampai mabuk? Di sinetron itu memang tidak dikatakan apakah agama Mawar itu. Tapi jika neneknya (Hj. Nani Wijaya) memakai jilbab, apakah itu tidak berarti Islam? Jika adaptasi, kenapa tidak mengadaptasi sehingga sesuai dengan budaya Indonesia?

Memang jalan cerita Kepompong sangat menarik, karena jalan cerita sinetron seri aslinya Intan menyajikan cerita yang tak hanya mengharu biru dan menguras air mata, tapi juga terselip komedi yang membuat kita tersenyum bahkan terbahak-bahak. Namun sayangnya ketika episode diperpanjang, jalan ceritanya sudah tidak menarik lagi. Sudah tahu kan kenapa?

Karakter yang diperankan:

Intan : Mawar
Rado : Widodo
Aditya : Naufal
Ello : Teguh
Lila : Mayang
Nadine : Manda
Arman : Mario
Kasih : Shinta
Dr. Frans : Dr. Kertarajasa
Fajar : Darmawan
Lastri : Larasati
Wina : Indah
Ardi : Ardiwilaga
Romi : Wisnu
Rena : Melati
Gery : Indra, di Intan, Indra seharusnya kakak kandung teguh
Sinta : Claudia (Istri Indra)
Jemmy : Erwin
Nia : Lala
Surya : Yoga
Bintang : Lila
Tiara : Beby
Kevin : Dudung
Bobby : Sadam
Mico : Icang
Nita : Wendy
Rosa : Tasha
Dewa : Askar
Rangga : Oyon
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar